Google rilis layanan YouTube Premium di aplikasi YouTube versi Indonesia akhir pekan ini. YouTube Premium merupakan layanan berbayar yang dihargai dengan Rp. 59.000 per bulan. 

Melalui Status “Premium” pengguna bisa menonton video YouTube bebas iklan, walaupun video ini dibuat oleh para konten kreator. Diketahui, para YouTuber mendapatkan penghasilan dari iklan. 

Lalu, bagaimana nasib para konten kreator jika pengguna YouTube Premium menonton konten unggahan yang tadinya dipenuhi iklan?

Product Manager YouTube, Brandon Bilinski mengatakan pihak YouTube akan tetap memberikan sebagai pendapat dari uang yang sudah dibayarkan pengguna YouTuber Premiun kepada konten kreator. 

“Kami memastikan bahwa orang yang telah menyediakan konten yang ditonton di YouTube dan YouTube Music dibayar, entah dari sumber iklan maupun sumber subscription,” ujar Brandon kepada KompasTekno lewat video conference di kantor Google di Jakarta, Selasa (5/11/2019).

Menurutnya, para konten kreator tak perlu khawatir akan kehilangan pendapatannya apabila beberpa dari subscriber mereka ternyata berlangganan YouTube Premium. 

Namun sayangnya, tak dijelaskan berapa bagian pendapatan dari YouTube Premium yang akan di dapatkan oleh para konten kreator. 

Pihaknya memastikan akan memberikan porsi pedapatan yang seimbang kepada konten kreator. 

“Kami memastikan bahwa konten kreator mendapatkan reward yang seimbang,” ujar Communications Manager Google Indonesia ,Feliciana Wienathan di kesempatan yang sama. 

“Jadi ada namanya (pendapatan) ads berdasarkan dari iklan, dan sekarang dengan launching Youtube Premium, ada (pendapatan) subscription. Jadi ada dua model income,” tambahnya