WhatsApp kini dikabarkan tengah menjalin diskusi dengan sejumlah perusahaan pembayaran digital di Indonesia. Layanan perpesanan milik Facebook itu dilaporkan sedang dalam upaya menawarkan transaksi mobile WhatsApp-nya tersendiri.
“WhatsApp sedang dalam pembicaraan dengan mitra keuangan di Indonesia tentang pembayaran. Namun, diskusi masih tahap awal dan kami tidak memiliki hal lain untuk dibagikan,” ujar Juru Bicara Facebook.
Dilansir dari Reuters, layanan transaksi mobile WhatsApp di Indonesia tidak akan menawarkan pembayaran peer-to-peer langsung, melainkan hanya sebagai platform yang mendukung pembayaran dompet digital lokal. Hal itu dikatakan WhatsApp karena rumitnya peraturan dan perizinan yang ketat di Indonesia.
Lebih lanjut WhatsApp mengatakan, Indonesia dapat dijadikan sebagai acuan bagi negara berkembang lainnya dalam menyiasati peraturan serta hadirnya platfrom dompet digital itu sendiri. Jika memang benar layanan transaksi mobile WhatsApp dapat segera diluncurkan, maka Indonesia akan menjadi negara kedua setelah India.
Beberapa perusahaan penyedia pembayaran digital seperti Gojek, Dana, serta Ovo dikabarkan sedang dalam pembicaraan lanjutan dengan WhatsApp. Bahkan perusahaan Lippo Group juga tengah diajak berdiskusi bersama oleh layanan perpesanan milik Facebook.
Kesepakatan antara ketiga perusahaan itu diperkirakan akan segera selesai dalam waktu dekat, seperti keterangan yang didapat dari Reuters.
Layanan ini awalnya direncanakan akan dimulai pada akhir 2019, tetapi sumber dari Reuters memperkirakan akan ada penundaan. Hal itu karena WhatsApp tidak ingin ada peluncuran di Indonesia, sebelum di India.
Hingga sampai saat ini, belum ada konfirmasi dari pihak pembayaran digital di Indonesia atas diskusi mereka dengan WhatsApp. Bahkan Reuters juga melaporkan bahwa WhatsApp belum mendapat persetujuan dari Bank Indonesia.